Kontur Jalan Naik-Turun Diduga Picu Seringnya Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang

UNGARAN, Lingkar.news Kecelakaan di exit Tol Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang kerap terjadi, seperti halnya kecelakaan beruntun pada Jumat, 5 Juli 2024 sekira jam 10.36 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Tri Martono, menjelaskan kecelakaan beruntun di exit Tol Bawen itu melibatkan beberapa kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua yang saat itu posisinya sedang berhenti di traffic light. Kecelakaan diduga akibat kendaraan truk mengalami rem blong.

Tri mengatakan bahwa daerah tersebut memang memiliki kontur jalan yang menanjak kemudian turunan sampai di traffic light Exit Tol Bawen sehingga kerap memicu kecelakaan. Namun faktor lainnya juga bisa dipengaruhi kondisi kelaikan kendaraan.

“Kendaraan harus prima jika melintasi wilayah jalanan di Kabupaten Semarang, rem dan fungsi mesin lainnya harus berfungsi dengan baik karena banyak jalan yang kontur tanahnya adalah tanjakan yang setelahnya ada turunan. Termasuk di Exit Tol Bawen ini, traffic light-nya berada di turunan setelah adanya tanjakan,” bebernya.

Ia menyebut bahwa kecelakaan beruntun di Tol Bawen hari ini tidak berasal dari kendaraan pengangkut barang di lingkungan Kabupaten Semarang.

Breaking News! Kecelakaan Beruntun di Tol Bawen Semarang Tabrak Mobil hingga Motor

Dirinya mengatakan pihak Dishub sudah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan di kawasan Tol Bawen tersebut. Dishub juga koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan.

“Upaya pencegahan itu diantaranya ada yang sifatnya sementara dan jangka panjang. Untuk sementara ini kami tengah berupaya membuat sistem pemberhentian di sekitar ABC atau tepatnya di sebelum turunan Exit Tol Bawen itu. Namun memang belum terealisasi saat ini karena harus ada koordinasi dengan pihak lainnya,” paparnya.

Dishub Semarang juga memasang rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan di Bawen menuju turunan Exit Tol Bawen tersebut.

“Sudah kami pasangi rambu-rambu lalu lintas sebagai penanda sekaligus ingatan untuk mengurangi kecepatan setelah melewati tanjakan usai Apacinti. Karena kountur tanah dari Apacinti sampai ke Exit Tol Bawen ini ada tanjakan dulu, baru setelahnya turunan sampai di traffic light Exit Tol Bawen,” terangnya.

Sementara untuk pencegahan jangka panjang, Dishub bekerjasama dengan Trans Marga Jateng (TMJ) dengan membuat jalan layang di Exit Tol Bawen. Dishub akan berupaya menghilangkan traffic light di persimpangan Exit Tol Bawen.

“Jadi setelah berkoordinasi dengan TMJ, nanti akan ada fly over untuk Tol Bawen-Jogja ini, kemudian traffic ligt di persimpangannya akan dihilangkan, sehingga kendaraan yang dari arah Semarang ke Salatiga, dan Salatiga ke arah Semarang bisa langsung jalan tanpa berhenti di traffic light, dan ini berlaku untuk kendaraan yang juga akan masuk ke Exit Tol Bawen bisa langsung tanpa ada pemberhentian traffic light di jalan yang berkountur turunan itu,” jelasnya.

Upaya pencegahan kecelakaan lainnya adalah meratakan kontur tanah dari Apacinti sampai ke simpang Exit Tol Bawen, sehingga nantinya tidak ada tanjakan dan turunan di sepanjang jalan menuju ke arah simpang Exit Tol Bawen.

“Ini seperti di wilayah Jambu yang juga dilakukan pemerataan kountur tanah, disana kerap terjadi kecelakan, karena setelah tanjakan ada turunan yang tajam, sehingga kerap menimbulkam kecelakaan. Oleh sebab itu kountur tanahnya diratakan, dan segera ini akan dilakukan di Bawen untuk jangka panjangnya,” ungkapnya.

Terkait peristiwa kecelakaan karambol hari ini, pihak Dishub Kabupaten Semarang akan melalukan investigasi lebih lanjut kepada pengendara kendaraan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Bawen Semarang tersebut. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkar.news)