DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melakukan berbagai terobosan untuk menarik wisatawan datang ke Kabupaten Demak. Salah satunya dengan aplikasi SIPARTALI.
Kepala Subkoor Pelayanan Informasi Pariwisata, Dinas Pariwisata (Dinparta) Demak, Siti Umi Kulsum mengatakan, adanya aplikasi tersebut diharapkan wisatawan mudah mencari informasi tentang wisata-wisata yang ada di Kabupaten Demak.
“Di dalam aplikasi ini berisi informasi pariwisata, desa wisata, homestay, hotel, tempat oleh-oleh, restoran, pusat oleh-oleh. Aplikasi ini bisa didownload dengan mudah oleh masyarakat melalui google Play Store,” katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga melakukan promosi melalui berbagai event. Salah satunya melalui kegiatan Tembiring Creative Fun (TFC) yang diisi dari beberapa sanggar seni di Demak.
“Kita juga melibatkan anak-anak siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP, sampai SMA. Kita berikan mereka tempat untuk bebas berekspresi,” ungkapnya.
Di dalam acara TCF, lanjut Umi, para pelaku ekonomi kreatif juga diberikan kesempatan untuk memamerkan dan memasarkan hasil kreativitasnya.
“Kegiatan TCF diselenggarakan setiap hari Minggu, kecuali kalau ada kegiatan lingkup Kabupaten, contohnya seperti kemarin Pilkades serentak itu kita liburkan, dan kita informasikan melalui sosial media. Promosi lainnya kita juga melalui sosial media, seperti website, Facebook, Instagram, kita juga promosi melalui Talkshow di Radio Suara Kota Wali (RSKW) yang kita jadwal masing-masing desa wisata. Dan nanti tidak menutup kemungkinan para pelaku seni dan para pelaku ekonomi kreatif juga nanti akan kita jadwal di tahun 2023,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan promosi wisata melalui Festival Jajanan Tradisional. Kegiatan itu diselenggarakan di desa-desa wisata. Festival ini sudah berjalan di lima desa wisata, yakni di Desa Bungo, Desa Tambakbulusan, Desa Jragung, Desa Boyolali, dan Desa Tlogoweru.
“Kita juga melakukan promosi melalui event-event lainnya, seperti ketika ada kegiatan dari DBHCHT. Selain sosialisasi tentang tembakau dan cukai rokok ilegal, juga akan ditampilkan pagelaran seni-seni tradisional atau budaya di Kabupaten Demak,” imbuhnya.
Plt Kepala Dinparta Demak, Endah Cahya Rini menambahkan bahwa, pihaknya saat ini aktif mengikuti pameran-pameran yang dilakukan oleh daerah lain. Di sisi lain, pihaknya juga melakukan penataan sarana prasarana di masing-masing destinasi wisata.
“Kabupaten Demak itu ikut dua komunitas pameran PAKUJEMBARAN (Pati, Kudus, Jepara, Demak, Blora, Rembang) dan KEDUNGSEPOR (Kendal, Ungaran, Demak, Semarang, Salatiga, Purwodadi),” terangnya.
Ia mengatakan, promosi juga dilakukan secara virtual. Seperti mengikuti kegiatan pameran tingkat nasional yang diselenggarakan TMII beberapa waktu lalu.
“Biasanya kita langsung datang ke TMII. Mungkin karena masih ada pandemi jadi dilakukan secara virtual. Tahun 2020 dan 2021 kan vakum karena pandemi, kita kan tidak tahu kapan pandemi akan berakhir,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan fokus melakukan penataan sarana prasarana yang ada di destinasi wisata. Di sisi lain juga melakukan peningkatan SDM pengelola di masing-masing destinasi wisata melalui pelatihan-pelatihan.
“Untuk sekarang kita berfokus pada desa wisata. Di Kabupaten Demak sendiri mempunyai 12 desa wisata, di Kecamatan Demak ada di Desa Karangmlati, di Kecamatan Gajah ada di Desa Boyolali, kemudian di Kecamatan Bonang ada Rowo Tanjung di Desa Jatirogo dan ada juga Asap Indah di Desa Wonosari. Setelah itu Desa Wisata Bongo, Desa Wisata Jragung, Pantai Istambul di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Guntur ada di Desa Tlogoweru, Kecamatan Sayung ada di Desa Bedono,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)