Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Bupati Demak Imbau Orang Tua Awasi Pergaulan Anak

DEMAK, Lingkarjateng.id – Kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Demak pada tahun 2021 hingga semester I tahun 2022 mengalami penurunan.

Dalam dialog di Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM, Bupati Demak Eisti’anah menanggapi hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak tidak boleh berpuas diri dengan adanya penurunan ini. 

Pada kesempatan itu, turut hadir Kepala Badan Kesbangpol Muhammad Fathkurohman dan Kasat Narkoba Polres Demak AKP Tri Cipto Purnomo.

“Kita tetap harus berusaha sekeras mungkin menurunkan. Kalau bisa, tidak ada angka penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Demak,” kata Bupati Demak Eisti’anah saat menjadi narasumber Bincang Pagi bertemakan ‘Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja Dan Generasi Muda’ pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Bupati Demak menyebutkan, sejauh ini upaya preventif Pemkab Demak dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba diantaranya yakni menggelar seminar, lokakarya, workshop, dan melakukan sosialisasi di sekolah dari tingkah SD hingga SMA tentang bahaya penggunaan narkoba.

“Kami mengharapkan semua orang tua mengawasi anak-anaknya, karena anak kita menjadi generasi emas, penerus kita ke depannya. Sehingga Kabupaten Demak bisa bersih dari peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba. Sehingga, anak-anak ini bisa menjadikan Demak bermartabat, maju, dan sejahtera. Seluruh masyarakat Demak harus bareng-bareng melakukan langkah preventif untuk mengawasi anak-anak kita. Ini tugas bersama,” imbau Bupati Demak.

Selaras, Kasat Narkoba Polres Demak AKP Tri Cipto Purnomo mengatakan, pengawasan orang tua itu sangat penting karena generasi muda paling mudah terpengaruh dan masih mencari jati diri.

“Jangan lepas dari pantauan orang tua tentunya. Faktor utamanya biasanya coba-coba kemudian jadi addict,” ujar AKP Tri Cipto Purnomo.

Ia juga menjelaskan, tiga tanda pengguna narkoba yang dapat dilihat secara kasat mata yakni secara fisik, emosi, dan perilaku.

“Untuk tanda fisik, biasanya mata merah, kulitnya pucat, kelopak mata berat sering mengantuk. Secara emosi, mudah marah tanpa sebab, depresi, pelupa, daya pikir lemah. Sementara, secara perilaku biasanya malas, tidak peduli orang lain, suka menyendiri, dan sering menguap. Namun, untuk lebih akuratnya harus dilakukan test,” jelasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Similar Posts