Cegah Perilaku Bullying, DPRD Demak Dorong Peran Aktif Wali Murid

DEMAK, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mencatat terdapat 1.200 anak tidak sekolah dengan berbagai penyebab yang salah satunya yakni bullying.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet,  menyampaikan bahwa perilaku bullying yang menyebabkan anak tidak sekolah harus mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak.

“Ini mestinya menjadi perhatian kita semua, terkait dengan bullying ini ‘kan harus ada perhatian khusus dan mestinya untuk guru BP ini bisa menjadi perhatian, dan untuk guru-guru yang lain harus memikirkan bagaimana bullying ini bisa diatasi sedini mungkin dengan memerhatikan anak didiknya,” ungkapnya.

Pihaknya meminta para tenaga pendidik untuk bisa berkoordinasi dengan wali murid untuk mencegah perilaku bullying di lingkungan sekolah.

“Guru-guru juga harus berkoordinasi dengan wali murid ketika ada anak didik mungkin tidak masuk satu hari mestinya sudah ada perhatian. Apa yang menyebabkan anak didik ini tidak masuk kan harus ada kejelasan, sehingga harus ada koordinasi dengan wali murid,” pesannya.

Selain itu, Slamet juga meminta para wali murid untuk turut andil dalam mencegah perilaku bullying, sehingga perilaku bullying bisa dicegah sejak dini.

“Wali murid ini juga harus aktif sehingga bullying ini bisa diatasi sejak dini dan untuk solusinya, ya, harus secepatnya dilakukan. Karena kalau itu tidak dilakukan dan menganggap bullying adalah hal yang biasa, ya, repot, artinya seperti itu,” imbuhnya.

Ia juga meminta Dinas Pendidikan untuk turun ke bawah agar bisa secepatnya mendeteksi anak-anak yang memang menjadi korban bullying, dan memberikan edukasi kepada para korban agar mau masuk sekolah kembali.

“Kalau ada pendekatan kan bisa cair semuanya, orang tua pelaku bullying juga harus memerhatikan anaknya terkait dengan perilaku dan lain sebagainya, dan anak-anak yang terkena bullying juga harus ada pendekatan yang baik. Kalau kedua-duanya ini bisa diselesaikan dengan baik insya Allah untuk bullying bisa ditekan angkanya dan anak-anak bisa masuk sekolah semuanya,” terangnya.

Slamet berharap Dinas Pendidikan melakukan upaya-upaya preventif dalam menangani perilaku bullying yang terjadi.

“Kalau itu tidak bisa ya pastinya ada tindakan-tindakan yang cerdas dari pihak sekolahan, tapi jangan sampai merugikan karena ini masih anak-anak, harus dididik dengan baik sehingga antara pelaku dan korban bullying bisa tetap sekolah. Mereka butuh masa depan yang baik, sehingga membutuhkan solusi yang pas untuk keduanya agar mereka mau tetap sekolah,” tegasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Similar Posts