Ketua DPRD Kudus Targetkan Bulan Dana PMI Capai Rp 1,16 Miliar
KUDUS, Lingkar.news – Ketua DPRD Kudus sekaligus Ketua Bulan Dana PMI Kudus, Masan menyebut, dalam waktu dekat terdapat 53 sasaran sektor yang akan menjadi sumber Bulan Dana PMI Kudus, Jawa Tengah. Mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, hingga lembaga profesi.
“Kami akan melakukan pendekatan yang baik. Kami jelaskan bahwa Bulan Dana PMI ini dari kita untuk kita,” kata Ketua DPRD Kudus, Masan pada Senin, 19 Juni 2023.
Ia menargetkan, capaian Bulan Dana PMI Kudus dalam tiga bulan ke depan sebesar Rp 1,16 miliar.
“Target Bulan Dana PMI Kabupaten Kudus pada tahun 2023 ini kami naikkan. Jumlah ini akan terus diupayakan tercapai dalam hitungan tanggal per 1 Juli hingga 30 September 2023,” ungkapnya.
Masan menegaskan, PMI Kudus memiliki tugas untuk membantu hal-hal kemanusiaan yang ada di masyarakat.
“Hasil dari Bulan Dana ini nantinya digunakan untuk mencukupi operasional kegiatan kemanusiaan oleh PMI Kudus, karena itu kami katakan jika, ini sangat bermanfaat bagi semua pihak,” tegasnya.
Ia menyebut, Bulan Dana PMI 2023 memiliki banyak potensi yang perlu ditingkatkan.
“Rencana target Bulan Dana PMI 2023 ini saya lihat memang masih banyak potensi yang bisa ditingkatkan lagi, seperti di perusahaan, Samsat, Perizinan, bahkan termasuk di DPRD juga seperti saya ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap seluruh elemen masyarakat turut menyukseskan program Bulan Dana PMI Kudus.
“Harapannya, pemerintahan dan instansi-instansi itu bisa menjadi contoh agar masyarakat juga mau tergerak untuk menyumbang di Bulan Dana ini karena ini sama-sama bermanfaat bagi kita semua,” tuturnya.
Ia pun menginstruksikan camat dan kepala desa (kades) untuk dapat membantu pencapaian target Bulan Dana 2023.
“Mohon para camat bisa memfasilitasi para kepala desa untuk membahas agar nantinya partisipasi dari masyarakat dalam Bulan Dana dapat dimaksimalkan,” ujarnya.
Sebagai informasi, realisasi Bulan Dana pada tahun 2022 tembus 114 persen atau Rp 925,69 juta dan melebihi target yang dibebankan saat itu sebesar Rp 810 juta. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)
