DEMAK, Lingkarjateng.id – Acara lukar luwur Makam Kesultanan Demak Bintoro dan Pengajian Bersama PPMA (Perhimpunan Pemangku Makam Aulia) menjadi puncak peringatan haul agung Sultan Patah atau Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Ponotogomo. Kegiatan digelar di area makam Sultan Bintoro pada Kamis, 5 Januari 2023.
Kegiatan ini dihadiri 1.000 warga muslim juga oleh Bupati Demak, Eisti’anah beserta unsur Forkopimda, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pengasuh Pesantren, undangan khusus dan PPMA se-Jawa dan Madura.
Ketua umum Takmir Masjid Agung Demak, Abdullah Syifak, menyampaikan bahwa acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk memuliakan Kanjeng Sultan Fattah beserta keluarganya.
“Memuliakan dan meneladani Kanjeng Sultan Fattah sebagai Sultan Demak sebagai raja pertama Islam di Pulau Jawa. Masjid Agung Demak ini merupakan masjid yang dibangun Sultan Fattah sebagai masjid pusat kegiatan para Walisongo dalam mengajarkan dan menyebarkan agama Islam di Nusantara,” bebernya.
Ia juga menyampaikan bahwa Masjid Agung Demak dan makam Sultan Patah merupakan ikon Kabupaten Demak.
“Hal itu menjadikan Masjid Agung Demak dan Makam Sultan Patah sebagai ikon Demak untuk pengembangan wisata religi, serta mengawal pelestarian makam-makam Aulia sesuai UU Negara Republik Indonesia yaitu UU No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Bupati Demak, Eisti’anah, menyampaikan bahwa lukar luwur merupakan bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa Kanjeng Sultan Fattah. Utamanya dalam memimpin Demak di masa lampau.
“Insya Allah dengan niat bersama, Demak bisa jaya kedepannya,” kata Bupati Eisti’anah.
Ia berharap, momentum ini bisa menyegarkan kembali pendalaman tentang ajaran agama Islam. Yakni agar masyarakat selalu meningkatkan keimanan bersama dan juga mencari amalan saleh.
“Sebagai penerusnya kita harus meniru dan meneladani apa yang dilakukan beliau di masa lampau,” imbuhnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)