Pelaku UMKM Demak Terima Bantuan 25 Mesin Jahit

DEMAK, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Demak memberikan bantuan mesin jahit sebanyak 25 unit kepada masyarakat Demak yang mempunyai embrio usaha bidang jahit atau fashion.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Demak Eisti’anah kepada penerima manfaat pada Senin, 24 Oktober 2022 pada Kegiatan Pelatihan Keterampilan Pemberdayaan Ekonomi Bagi Masyarakat Bidang Fashion/Jahit di Gedung Kelurahan Mangunjiwan.

Bupati Eisti’anah menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Demak tengah dan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial, penggelontoran modal bagi pelaku UMKM, dan pemberian pelatihan ekonomi produktif agar masyarakat terdampak bisa terus survive.

Untuk itu, dirinya sangat apresiatif dengan berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Terlebih materi yang diberikan adalah menjahit mukena.

Dirinya juga meminta agar kegiatan semacam ini bisa diselenggarakan secara rutin. Kerjasama lintas sektoral itu diharapkan bisa mengembangkan jangkauan UMKM lebih luas bahkan mendunia. Hasilnya, tingkat kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

“Saya berharap peserta pelatihan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh. Sehingga dapat menciptakan usaha baru untuk menambah penghasilan dan membantu ekonomi keluarga. Mudah-mudahan nantinya makin banyak lapangan kerja yang terbentuk,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM, Iskandar Zulkarnain menyampaikan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya dalam menciptakan startup wirausaha baru bagi kelompok muda dan perempuan di Kabupaten Demak.

Kegiatan ini juga sekaligus mendukung program unggulan Bupati yaitu percepatan pemulihan ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan, bantuan stimulus dan pendampingan jaringan pemasaran untuk pelaku UMKM terutama kelompok muda dan perempuan.

“Pelatihan tidak berhenti sampai disini, nantinya akan didampingi secara continue agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan sesuai standar nasional dan mampu dalam penyerapan tenaga kerja,” kata Iskandar.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 24, 25 dan 26 Oktober 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang yang mempunyai embrio usaha bidang jahit atau fashion. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)

Similar Posts