KENDAL, Lingkar.news – Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) subsidi gas LPG 3 kilogram sebesar Rp 16 ribu per tabung. Namun nyatanya, harga LPG 3 kg di pasaran Kabupaten Kendal, Jawa Tengah tembus capai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu.
Seperti yang dikeluhkan salah seorang warga Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal sekaligus pelaku UMKM, Novi. Ia mengaku membeli gas LPG 3 kilogram dengan harga bervariatif, mulai Rp 22 ribu hingga Rp 25 ribu per tabung.
“Kalau beli di Patebon harganya Rp 22 ribu. Tapi saya juga jualan di Cepiring dan kalau beli di daerah Cepiring harganya Rp 25 ribu. Tapi ya gimana lagi berapa pun harganya tetap saya beli karena kebutuhan,” ungkap Novi, pada Selasa, 11 April 2023.
Warga lainnya, Ruswati juga mengaku membeli gas dengan harga Rp 20 ribu. Akan tetapi untuk membeli gas LPG 3 kg atau yang biasa disebut gas melon dengan harga tersebut, ia harus menitipkan tabung gas kosong kepada penjualnya agar tidak kehabisan stok.
Pertamina Pastikan Stok LPG 3 Kg di Kendal Aman dan Harga Tidak Naik
“Gas melon datangnya tiap hari Kamis. Nah agar tidak kehabisan, saya titip tabung kosongnya dulu ke penjualnya. Alhamdulillah sih kalau di sini harganya masih Rp 20 ribu,” kata Ruswati.
Terpisah, Arief Budiyanto Soedibyo salah seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Kendal ikut menyoroti terkait harga gas melon. Menurutnya, pihak terkait seharusnya tegas dalam penentuan HET LPG 3 kilogram dan juga melakukan pengawasan dengan ketat.
Ia menilai, peredaran gas LPG subsidi dan non subsidi di Kendal cukup signifikan kaitannya dengan tingkat perekonomian Kendal.
“Saya mempertanyakan kepada Disdag Kendal, kenapa agen subsidi di Kendal jumlahnya banyak dibandingkan agen non subsidi. Jika LPG 3 kilogram subsidi semakin marak dan permintaan pasar semakin banyak, itu artinya perekonomian warga Kendal masih banyak yang rendah,” ujar Arief.
Sebelumnya, Branch manager Pertamina Semarang Novan Reza Pahlevi menegaskan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dipastikan tidak ada kenaikan harga gas melon. Ia meminta masyarakat ikut mengawasi terkait harga maupun pasokan gas LPG di pasaran.
“Untuk harga sesuai dengan HET. Kami juga perlu bantuan teman-teman media untuk mengawasi terkait gas LPG, kalau ada yang anomali bisa laporkan ke kami atau pun Disdag,” tegas Novan. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)