Banjir di Demak Rendam 1.000 Hektare Lahan Pertanian

DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Demak, Agus Herawan menyebut, sebanyak 1.000 hektare lahan pertanian milik warga terendam banjir.

Ribuan hektare lahan tersebut, tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Demak.

Pihaknya mengatakan, lahan milik warga yang terdampak banjir sebagian besar ditanami padi dan jagung dengan kondisi tanaman berkisar umur 30 hari hingga 80 hari.

“Kurang lebih hampir 1.000 hektare kondisi tanamannya itu baru 30-80 hari. Ada juga yang mau panen,” kata Agus, pada Selasa, 6 Februari 2024.

Jika banjir sudah surut, kata dia, warga masih bisa panen, namun hasilnya tidak maksimal.

“Tingkat kerusakan baru semalem. Mudah-mudahan ini surut tetep masih bisa dipanen, tapi hasilnya tidak begitu banyak. Biasanya itu item (hitam) dan kalau diproses itu nanti pecah-pecah,” imbuhnya.

Usai bencana, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut kepada para petani yang sawahnya terdampak banjir. Sehingga bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Pertanian untuk diusulkan bantuan.

“Ini bencana masih berjalan, nanti kalau sudah reda baru kita laporkan secara tertulis, biasanya dari Kementerian pasti apakah di tahun depan itu ada bantuan bibit biasanya,” terangnya.

Saat ini pihaknya baru mencatat kurang lebih 1.000 hektare lahan pertanian milik warga di 4 kecamatan yang terendam banjir. 

Namun tidak menutup kemungkinan dengan adanya curah hujan tinggi lahan pertanian yang terkena dampak akan meluas.

4 kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Guntur, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, dan Kecamatan Dempet.

“Ini baru di 4 kecamatan. Apakah bertambah atau tidak, nanti kita lihat. Ini baru di Kecamatan Guntur, Karangawen, Kebonagung,  dan Dempet. Dengan tanaman jenis Padi dan jagung, seperti di Karangawen banyak  (ditanami, red) jagung,” pungkansya. 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menyebut ada 4 kecamatan yang dinilai rawan terjadi bencana banjir.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Demak, Suprapto mengatakan bahwa, empat kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Mijen, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Guntur, dan Kecamatan Karangtengah. 

“Intensitas hujan tinggi perkiraan BMKG sampai bulan Februari. Namun menurut saya dengan melihat situasi dan kondisi saat ini, bisa saja merembet sampai ke bulan Maret,” ucap Suprapto di Demak, baru-baru ini.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada apabila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir.
“Semua harus berkolaborasi dan semuanya harus mengambil peran serta tanggung jawab karena bencana menjadi urusan bersama,” ujarnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Similar Posts