Ketika Hubungan Tanpa Status Jadi Rumit: Bagaimana Menyikapinya?

Hubungan Tanpa Status (HTS) atau lebih sering dikenal sebagai “situationship” merupakan bentuk hubungan romantis di mana dua orang terlibat secara emosional atau fisik tanpa adanya komitmen yang jelas. HTS bisa terlihat menarik bagi banyak orang, terutama mereka yang belum siap menjalani hubungan formal atau ingin menjaga kebebasan. Namun, seringkali HTS yang dimulai dengan sederhana dapat menjadi rumit seiring berjalannya waktu. Lalu, bagaimana cara menyikapi ketika hubungan tanpa status ini mulai menghadapi permasalahan?

Mengapa HTS Bisa Menjadi Rumit?

  1. Perasaan yang Berkembang
    Salah satu alasan utama mengapa HTS bisa menjadi rumit adalah perkembangan perasaan dari salah satu atau kedua pihak. Meskipun pada awalnya kedua belah pihak mungkin setuju untuk menjaga hubungan tetap ringan dan tanpa komitmen, tidak jarang perasaan cinta atau keterikatan yang lebih dalam mulai muncul. Ketika salah satu pihak menginginkan sesuatu yang lebih serius sementara yang lain tidak, ini bisa menimbulkan kebingungan, rasa sakit, dan ketidakpastian.
  2. Kurangnya Batasan yang Jelas
    Hubungan tanpa status sering kali tidak memiliki aturan yang tegas, yang membuat banyak hal menjadi abu-abu. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam HTS sering kali tidak dibahas secara jelas. Misalnya, apakah salah satu pihak boleh berkencan dengan orang lain? Atau sejauh mana keterlibatan emosional atau fisik diperbolehkan? Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan kecemburuan, salah paham, dan ketegangan.
  3. Harapan yang Tidak Seimbang
    Tidak jarang terjadi perbedaan harapan dalam HTS. Satu pihak mungkin menganggap hubungan ini sebagai sesuatu yang kasual dan sementara, sedangkan yang lain berharap agar hubungan tersebut berlanjut ke arah yang lebih serius. Ketidakseimbangan ini sering kali menimbulkan rasa frustrasi, karena tidak ada arah yang jelas ke mana hubungan ini akan pergi.

Cara Menyikapi Ketika HTS Menjadi Rumit

  1. Evaluasi Perasaan Anda
    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi perasaan Anda sendiri. Apakah Anda merasa nyaman dengan keadaan HTS saat ini? Apakah perasaan Anda berkembang menjadi lebih dari sekadar ketertarikan fisik? Jika Anda merasa bahwa Anda mulai menginginkan sesuatu yang lebih, penting untuk jujur dengan diri sendiri. Jangan memaksa diri untuk tetap dalam hubungan yang membuat Anda tidak bahagia hanya karena Anda takut kehilangan orang tersebut.
  2. Komunikasikan Perasaan Anda
    Komunikasi adalah kunci dalam menyikapi HTS yang mulai rumit. Bicarakan dengan pasangan Anda tentang bagaimana perasaan Anda terhadap hubungan ini. Jangan takut untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan, apakah itu ketidakpastian, ketidakpuasan, atau keinginan untuk hubungan yang lebih serius. Meskipun ada risiko bahwa pasangan Anda mungkin tidak merasakan hal yang sama, berbicara secara terbuka adalah cara terbaik untuk menghindari lebih banyak luka di kemudian hari.
  3. Tetapkan Batasan yang Jelas
    Setelah membahas perasaan Anda dengan pasangan, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan. Diskusikan apa yang masing-masing pihak inginkan dan tidak inginkan dari HTS tersebut. Jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dengan pasangan yang berkencan dengan orang lain, hal itu perlu diutarakan sejak awal. Batasan ini akan membantu menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
  4. Tentukan Arah Hubungan
    Setelah komunikasi terbuka dan batasan ditetapkan, saatnya untuk menentukan arah hubungan. Apakah kalian berdua sepakat untuk tetap dalam HTS tanpa komitmen? Atau mungkin salah satu dari kalian ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius? Kejelasan mengenai arah hubungan akan membantu kedua belah pihak merasa lebih tenang dan tahu apa yang diharapkan ke depannya.
  5. Siap Mengambil Keputusan Sulit
    Terkadang, setelah berbicara dengan jujur, Anda mungkin menemukan bahwa Anda dan pasangan memiliki tujuan yang berbeda. Dalam situasi seperti ini, penting untuk siap mengambil keputusan sulit, termasuk mengakhiri hubungan jika diperlukan. Memaksakan diri untuk tetap berada dalam HTS yang tidak membuat Anda bahagia hanya akan merugikan perasaan Anda di kemudian hari.

Kesimpulan

HTS bisa menjadi hubungan yang menyenangkan jika kedua belah pihak setuju untuk menjaga keterbukaan dan komunikasi yang baik. Namun, ketika hubungan tanpa status mulai menjadi rumit, penting untuk menghadapi masalah tersebut dengan jujur dan bijak. Evaluasi perasaan, komunikasikan dengan pasangan, tetapkan batasan, dan siaplah untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk kesejahteraan emosional Anda. Pada akhirnya, hubungan apa pun, termasuk HTS, seharusnya membawa kebahagiaan, bukan kebingungan atau rasa sakit.

Sumber : apa hts dosa?