Sebanyak 62 Jemaah Haji Sudah Pulang ke Demak

DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak yang diwakili oleh Pj Sekda Kabupaten Demak Umar Surya Sukmana menyambut 62 jemaah haji kloter 3 SOC yang tergabung dengan jemaah haji asal Kabupaten Grobogan telah tiba di Kabupaten Demak, pada Rabu malam, 5 Juli 2023.

Rencananya, penyambutan jemaah haji diperkirakan berlangsung hingga kloter 08 SOC pada hari ini, Jumat, 7 Juli 2023.

“Alhamdulillah kita bisa ketemu kembali. Kami mewakili Pemkab Demak, mengucapkan selamat datang kembali di Demak dengan keadaan sehat dan kembali berkumpul bersama keluarga,” kata Pj Sekda.

Dirinya juga berpesan untuk selalu bersinergi kepada jemaah haji yang lain melalui IPHI Kabupaten Demak dan menjaga kesehatan.

“Selalu jaga kesehatan, karena kesehatan itu sangatlah penting. Selain itu, para jemaah haji supaya selalu berinteraksi kepada jemaah yang lain melalui IPHI,” tuturnya.

Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak, Afief Mundzir dalam kesempatan tersebut meyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Demak telah menerima pemulangan jemaah haji sebanyak 62 jemaah haji.

“Kali ini pertama kali kita menerima pemulangan jemaah haji Kabupaten Demak kloter 3 SOC yang berjumlah 62 dalam keadaan sehat,” katanya.

Ia menjelaskan, pada tahun ini Kabupaten Demak memberangkatkan sebanyak 1.702 jemaah yang telah selesai melaksanakan ibadahnya di Mekkah.

“Alhamdullillah, sampai dengan saat ini semuanya sudah bisa berproses melaksanakan ibadah, baik itu yang wajib ataupun yang sunnah, rukun, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Salah satu jemaah haji yang berasal dari Desa Banjarsari Kecamatan Sayung, Izun Nadhifah megucapkan terimkasih kepada petugas yang telah membantu proses ibadah haji.

“Untuk haji tahun ini alhamdullillah untuk maktab-nya bagus, air tidak kekurangan, makanan juga bagus karena sama seperti nasi di Indonesia,” kata Izun.

Meskipun sempat terkendala terkait penjemputan bus, namun hal itu masih bisa teratasi dan dirinya bersama jemaah lain dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan ibadah selanjutnya.

“Kita kan diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina itu pagi, jadi Subuh kita diberangkatkan, tapi setelah itu siangnya ada kabar kalau ada keterlambatan dari bus,” imbuhnya.

Dirinya juga mengatakan banyak pengamalan yang tidak bisa diceritakan sewaktu melaksanakan ibadah haji. 

“Banyak pengalaman yang tidak terlupakan saat disana, karena saking banyaknya orang saat mencari shof untuk sholat itu agak susah, tapi waktu lempar jumroh tidak berdesak-desakan dan bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Similar Posts