Update Banjir di Demak! Ketinggian Air di Undaan Lor Masih 1,5 Meter

DEMAK, Lingkarjateng.id – Banjir di Demak tepatnya di Kecamatan Karanganyar berangsur surut pada Sabtu, 10 Februari 2024. 

Namun berdasarkan pantauan di lapangan pada jam 14.00 WIB, akses jalan alternatif Karanganyar-Godong atau tepatnya di Desa Ngemplik menuju Pantura Karanganyar dan sebaliknya masih belum bisa dilewati kendaraan roda dua. Saat ini ketinggian banjir di jalan pantura tersebut masih 30 cm sampai 100 cm.

Kondisi banjir di Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Ngemplik sudah berangsur surut. Kemudian Desa Sambung, Gajah yang sebagian terdampak banjir setinggi pinggang orang dewasa pada Jumat, 9 Februari 2024 malam, sekarang sudah surut. 

“Iya sudah surut. Saat ini masih sekitar 1,5 meter,” kata Babinsa Desa Undaan Lor, Suwarto saat ditemui di lokasi, Sabtu, 10 Februari 2024.

Suwarto mengatakan, ketinggian banjir di Desa Undaan Lor sempat mencapai 2 – 2,5 meter.

“Kondisinya menurun terus, kalau kemarin puncaknya itu kurang lebih 2 – 2,5 meter,” imbuhnya. 

Warga Undaan Lor juga sudah dievakuasi ke posko pengungsian. Namun ada pula warga menolak dievakuasi dan memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.

“Warga sini sudah dievakuasi, tapi ada beberapa warga kurang tahu pasti jumlahnya kira-kira 30-an warga dan tidak mau dievakuasi dan memilih mendiami rumahnya tingkat (lantai dua),” terangnya. 

Sedangkan untuk bantuan makanan bagi warga terdampak banjir yang tidak mau dievakuasi, kata Suwarto, tetap didistribusikan.

“Untuk bantuan makanan, ya, dikirim tapi kebanyakan sudah nyetok makanan sendiri, dan seadanya paling cuma mie instan,” ujarnya. 

Sementara itu warga setempat, Siti Rukinah, mengungkapkan bahwa dirinya mengungsi ke posko yang disediakan sudah tiga hari sejak banjir masuk ke desanya. 

Rukinah juga mengaku tidak pernah kekurangan makanan, lantaran dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Demak, lembaga maupun swasta. 

“Sudah ngungsi di sini (Balai Pertemuan Tirto Mulyo di Undaan Lor) sudah tiga hari. Ini tadi dapat bantuan makanan dan baju. Kalau masalah makanan alhamdulillah aman, tapi untuk tidurnya susah karena di sini banyak orang,” katanya. 

Dirinya juga bersyukur lantaran kondisi banjir di desanya berangsur surut. 

“Surut sedikit, kemarin itu sampai atap rumah. Tapi sekarang kira-kira setinggi leher,” ujarnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Similar Posts