Atur Macet Pantura Demak-Semarang, Pak Ogah Klaim Dapat Izin Polisi

DEMAK, Lingkarjateng.id – Kemacetan Jalan Pantura Demak-Semarang hingga kini masih terjadi. Hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga yang dikenal dengan sebutan “Pak Ogah” untuk meraih keuntungan.

Berdasarkan pantauan wartawan Lingkar, Sabtu sore, 15 Juli 2023, nampak ada beberapa Pak Ogah sedang mengatur lalu lintas di jalan tersebut dengan harapan mendapatkan imbalan dari pengendara yang melintas. Namun, setelah ada anggota Satlantas datang, para Pak Ogah ini langsung membubarkan diri.

Salah satu Pak Ogah, Irawan mengaku bersama teman-temannya melakukan aksi tersebut sudah mendapatkan izin dari kepolisian.

 “Sudah dapat izin dari polisi untuk ngatur kemacetan di sini. Kalau belum saya ya nggak berani. Biasanya mulai jam 12 sampai jam 5 sore sudah selesai. Biasanya juga ada pergantian dari warga sekitar sendiri,” katanya.

Ia mengatakan aksi tersebut dilakukan tanpa mengharapkan imbalan. Meskipun begitu, tetap ada beberapa pengendara yang memberikan uang recehan kepadanya.

“Sukarela ini, kalau nggak ngasih juga nggak papa. Saya ‘kan cuma ngatur jalan supaya nggak terjadi tabrak-tabrakan,” tuturnya. 

Sementara itu, anggota Satlantas Kabupaten Demak yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan para Pak Ogah tersebut dilarang oleh pihak kepolisian.

 “Itu sudah kami larang para Pak Ogah itu, karena yang punya hak adalah anggota satlantas,” katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Muh Zen mengatakan, saat-saat ini jalur Demak-Semarang sedang dalam kondisi memprihatinkan. Hal ini disebabkan macet yang sangat luar biasa, bahkan hingga memanjang ke dalam tol.

“Jalan Exit Tol Demak-Sayung, arah Semarang terjadi kemacetan yang cukup parah. Truk-truk besar, kendaraan pribadi, bahkan di jalan tol sendiri kemacetannya hingga 2 km lebih. Ini mau ke kota macetnya juga luar biasa,” ujarnya saat membuat video yang dibagikan, belum lama ini.

Politisi dari PKB ini pun menyarankan bagi pengendara yang hendak ke Semarang untuk bisa melalui alternatif.

“Jadi mohon yang mau ke Semarang, hari-hari seperti ini memang sangat memprihatinkan karena kemacetannya yang sangat luar biasa. Cari jalan alternatif, saran saya,” tambahnya.

Hal senada juga dikeluhkan warga. Macet yang terjadi di jalan Pantura Demak-Semarang diakibatkan adanya perbaikan jalan, juga rob yang memperparah kemacetan tersebut. Dari pantauan di lapangan, banyak kendaraan besar seolah terjebak dan tak bergerak sama sekali.

Salah satu yang mengeluhkannya adalah pengendara motor yang setiap harinya melintas di jalan tersebut, Sulistiyanto mengeluhkan kemacetan tersebut.

“Setiap hari saya lewat sini, karena kerjaan saya ngirim barang pasti lewat sini. Macet ini membuat perjalanan saat ngirim barang jadi terhambat,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, dirinya pun lebih memilih mengendarai sepeda motor saat mengirim barang.

“Walaupun panas saya lebih mending pakai sepeda motor. Kalau pakai motor ‘kan bisa sedikit nyari celah jalan, dan sedikit masih bisa jalan, kecuali kalau barang berat yang tidak memungkinkan dibawa pakai motor terpaksa pakai mobil,” ungkapnya.

Dia berharap Pemkab Demak bisa segera mengatasi kemacetan yang terjadi di jalan tersebut.

“Semoga saja pemerintah bisa mengatasi kemacetan ini dan peninggian jalan cepat selesai supaya tidak ada kemacetan kayak gini lagi,” harapnya.

Selain Sulistyanto, salah satu warga sekitar bernama Ghifari mengatakan kemacetan di jalan tersebut sudah berlangsung lama.

“Sudah lama macetnya, kadang memang macet total kadang tidak terlalu parah. Sebelum ada perbaikan jalan sini udah macet karena rob juga, itu penyebabnya,” katanya.

Ia menambahkan, kemacetan sering terjadi saat pagi masuk jam kerja dan sore pulang kerja.

“Kalau macet banget itu saat jam-jam orang pabrik berangkat kerja dan sore ya waktu pulang kerja, apalagi kalau karyawan pabrik itu lawan arah, makin tambah macet. Kalau malam juga macet, apalagi jam malam banyak kendaraan besar yang sedang perjalanan,” ucapnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)