Masuki Kemarau Panjang, 100 Desa di Demak Terancam Kekeringan

DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho mengungkap bahwa sebanyak 100 desa yang tersebar di 14 kecamatan terancam mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

“Bahwa selama ini di Kabupaten Demak kurang lebih ada 100 desa yang tersebar di 14 Kecamatan yang perlu kamu antisipasi walaupun diluar itu tetap diantisipasi,” kata Agus, Senin, 3 Juli 2023.

Ia menjelaskan, pada 2023 Kabupaten Demak akan terdampak kemarau panjang yang diperkirakan puncaknya berlangsung di bulan Agustus dan September 2023.

“Perlu diketahui bahwa sesuai perkiraan BMKG kemarau tahun ini kemarau kering (El nino), kemarau ini bisa panjang,” terangnya.

Dirinya juga menyebut bahwa Kabupaten Demak masuk kategori daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah.

“Di Demak itu termasuk yang memiliki potensi ancaman kekeringan maka kami mempersiapkan diri dengan langkah antisipasi menghadapi musim kemarau tahun 2023 ,” ucapnya.

Menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak telah menyiapkan beberapa antisipasi untuk menghadapi musim kemarau El Nino, mulai dari pengaktifan sumur di setiap desa hingga Surat Keputusan (SK) Bupati Demak.

Berdasarkan data BMKG, puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023 sebanyak 507 ZOM (72,53%).

“Setiap tahun kami antisipasi antara lain, dengan membuat buat SK bupati tentang siaga darurat bencana kekeringan,” ujarnya.

Pihaknya pun telah meminta di setiap desa untuk bisa kembali mengaktifkan sumur.

“Mengaktifkan posko yang ada di Kabupaten Demak, baik posko resmi di kecamatan, koramil, polsek, sampai dengan posko relawan yang ada,” ungkapnya.

Selain itu, anggaran juga telah disiapkan untuk mengantisipasi dampak dari kekeringan.

“Selain dua hal itu, juga menyediakan anggaran untuk mengatasi dampak kekeringan yang ditimbulkan,” tuturnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Similar Posts