Pengungsi Banjir Demak Tembus 8.170 Orang, Evakuasi Terus Berlanjut

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Evakuasi terhadap korban banjir Demak masih terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.

Hingga kini, masih banyak warga di wilayah tersebut yang terjebak banjir.

Berdasarkan data BPBD Demak pada Kamis, 8 Februari 2024 pukul 22.00 WIB tercatat bahwa, banjir melanda 30 desa di 7 kecamatan.

7 kecamatan itu meliputi Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam.

Adapun jumlah total warga mengungsi sekitar 8.170 orang. Sedangkan lahan yang yang terdampak kurang lebih 951 hektar.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul pada Jumat, 9 Februari 2024 mengatakan, pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota, Basarnas, dan relawan SAR melakukan penyelamatan.

“Kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi,” ujarnya saat dihubungi via telepon.

Pemprov Jateng juga kini tengah mendistribusikan bantuan pangan ke wilayah terdampak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Jawa Tengah, Didik Prawata mengatakan bahwa Dinas Sosial Jateng, Dinas Sosial Demak, dan Dinas Sosial Kudus, dan PMI Demak sudah membuat dapur umum di Terminal Kudus, Jembatan Tanggul Angin, dan lainnya.

“Kami juga melibatkan Tagana baik yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, maupun Kabupaten Kudus,” kata Didik.

Sejumlah bantuan yang telah didistribusikan diantaranya makanan siap saji, sembako, kasur, tenda gulung, family kit, selimut, sandang dewasa, dan sandang anak.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengingatkan masyarakat, pemerintah daerah, petugas tanggap bencana, dan lainnya untuk tetap waspada dan siap siaga.

“Ada bencana banjir di Grobogan (lalu di Demak) karena hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi luapan air sungai dan tanggul sungai jebol. Ini harus menjadi atensi kita bersama,” kata Nana baru-baru ini.

Nana meminta kepada seluruh bupati dan walikota harus bisa memetakan lokasi rawan bencana.

“Antisipasi betul, pantau terus kondisi daerah dan informasi BMKG,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, beberapa wilayah Jawa Tengah berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada tanggal 9-11 Februari 2024.

Oleh karena itu, warga Jawa Tengah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Terkait dengan tanggul jebol, untuk sementara dipasang dengan sandbag.

Sebelumnya, tanggul jebol Kembali terjadi di Kabupaten Demak, pada Kamis, 8 Februari 2024. Tanggul jebol terjadi di Sungai Wulan turut Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar hingga menyebabkan sejumlah desa terendam. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al Fath – Lingkarjateng.id)

Similar Posts