Jalur Pantura Karanganyar Demak Ditutup, Kendaraan Nekat Terobos Banjir bakal Kena Tilang

DEMAK, Lingkarjateng.id – Banjir di Jalur Pantura Karanganyar, Demak berangsur surut. Namun Satlantas Polres Demak tetap meminta pengendara untuk menghindari jalur tersebut dan memilih jalur alternatif Trengguli-Jepara dan jalur alternatif Godong.

Pasalnya di ruas Jalan Pantura Cangkring-Wonoketingal masih banyak tenda-tenda pengsungsian yang masih berdiri.

Dari pantauan wartawan Koran Lingkar di lokasi, banyak kendaraan besar maupun roda dua yang nekat menerobos banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Alhasil banyak kendaraan roda dua yang mogok.

Kasatlantas Polres Demak AKP Lingga Ramadhani menyampaikan, jalur Pantura Karanganyar masih dilakukan penutupan di sejumlah titik. Kebijakan itu dilakukan bertujuan supaya tidak mengganggu kenyamanan pengungsi, proses evakuasi, dan penyaluran bantuan.

“Masih kita tutup karena masih banyak lalu lalang Tim SAR dan kendaraan penyaluran bantuan bencana alam. Belum memungkinkan untuk dilalui kendaraan yang melintas di Pantura. Pertama, di Simpang 3 Trengguli, terus kita tutup lagi di SPBU Wonoketingal,” ujar Kasatlantas Polres Demak AKP Lingga Ramadhani, Jumat, 16 Februari 2024.

Ia menjelaskan, jalur Kudus menuju Semarang ditutup mulai Jembatan Tanggulangin. Maka dari itu, pihaknya meminta para pengendara dari arah Kudus ke Semarang maupun sebaliknya untuk melewati jalur alternatif yang telah disiapkan.

“Dari jalur Kudus-Semarang juga ditutup di Tanggulangin dan dialihkannya ke jalur Trengguli-Mijen-Jepara. Jalur itu tadi pagi sudah kami cek, di Desa Bakung sudah tidak ada genangan dan sudah bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.

AKP Lingga juga mengatakan, ketinggian banjir di sejumlah titik saat ini masih sekitaran 15-50 sentimeter.

“Perkiraan Insyaallah kalau tidak ada kendala dan genangan air mulai surut 2 atau 3 hari ke depan kita laksanakan assessment dulu di jalan panturanya. Jadi halangan-halangan di situ kita sterilkan dulu. Kita pastikan clear dan clean dulu, tidak membahayakan orang, tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Karena ada beberapa titik ada kendaraan truk yang terjebak dari minggu lalu,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya menyatakan akan menindak tegas bagi kendaraan yang masih nekat menerobos banjir.

“Terkait kendaraan yang masih nekat nrobos itu masih menjadi PR kita. Jadi mereka itu kucing-kucingan dengan petugas memanfaatkan kelengahan dari petugas dan sebagainya mereka nekat nerobos. Jadi kita perkuat di Wonoketingal itu untuk menghalau kendaraan yang mencoba menerobos, karena membahayakan sekali. Mengingat di seputaran Pantura Karanganyar masih banyak tenda-tenda pengungsi tenda darurat, mengganggu jalannya aktivitas penyelamatan, rescue, penyaluran bantuan, kegiatan teknis perbaikan, dan sebagainya,” jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan akan memutarbalikkan kendaraan yang nekat menerobos.

“Kita putar balikkan jika ketemu di Pos Wonoketingal, tapi kalau ngeyel, kita lakukan tindakan tegas (tilang, red) karena itu sangat mengganggu sekali. Tadi juga kami mendapat laporan rumahnya kena ombak dari kendaraan yang melintas, itu menggangu proses pembersihan rumah dan sebagainya tegasnya.

Lebih lanjut, ia meminta pengendara untuk menunggu informasi resmi dari Satlantas Polres Demak terkait pembukaan jalur Pantura Karanganyar.

“Jadi saya minta masyarakat untuk jangan percaya dengan video-video yang beredar terkait bahwasanya jalur tersebut sudah dibuka. Kami mohon masyarakat untuk bisa menunggu informasi dari Satlantas Polres Demak,” tandasnya. (Lingkar Network | M Burhanudin Aslam – Lingkarjateng.id)

Similar Posts